ANCHORAGE, KOMPAS.com — Bola yang terdampar di pantai pulau terpencil Alaska diperkirakan sebagai puing pertama bekas terjangan gelombang tsunami Jepang dan dapat dikembalikan kepada pemiliknya, menurut Lembaga Atmosfir dan Kelautan Nasional (NOAA).
Di bola yang ditemukan di Pulau Middleton Alaska itu terdapat tulisan yang menunjukkan tempat asalnya, kata Doug Helton, Kepala Bagian Tanggap dan Pemulihan NOAA. Doug Helton adalah petugas yang melacak puing-puing bekas terjangan tsunami di Jepang pada 2011.
Bola itu berasal dari Sekolah Osabe di Prefektur Iwate, salah satu wilayah yang tersapu gelombang pasang pascagempa bumi berskala 9 skala Richter di wilayah pantai, bagian timur-laut Jepang, kata Helton seperti dikutip media Tokyo.
Petugas kebersihan dan penyisir pantai di Alaska dan Pasifik Barat Daya telah menemukan puing yang tersapu gelombang tsunami, termasuk peralatan olahraga, kata Helton. Namun, bola sepak tersebut menarik perhatian karena terdapat informasi mengenai identitas pemiliknya.
Bola itu ditemukan oleh David Baxter, seorang teknisi di stasiun radar Pulau Middleton, tempat terpencil di Teluk Alaska.
"Kami sedang bekerja sama dengan orang yang menemukannya beserta Kementerian Luar Negeri dan konsulat di Seattle untuk melakukan proses pengembalian bola itu," tambahnya.
Pulau Middleton, yang pernah menjadi pangkalan Angkatan Udara AS selama Perang Dingin, berada sekitar 120 kilometer sebelah barat daya dari Desa Prince William Sound, Cordova.
Sebagian besar wilayah pulau itu tidak dihuni, selain digunakan sebagai stasiun radar oleh Lembaga Penerbangan Sipil AS (FAA). Pulau tersebut juga digunakan sebagai kamp musiman para ahli biologi.
Di Alaska, para petugas kebersihan pantai, yang mencari puing-puing sisa tsunami Jepang, telah menemukan sejumlah perahu dan pelampung dari perusahaan budidaya tiram Jepang. Mereka mengalami kesulitan membedakan apakah temuan tersebut merupakan reruntuhan bekas tsunami atau kapal yang terakumulasi bertahun-tahun, kata Helton.
Salah satu puing bekas tsunami yang berhasil diidentifikasi oleh NOAA adalah sebuah kapal penangkap ikan Ryou-Un Maru. Kapal tersebut ditemukan terdampar di Alaska pada awal April dan telah ditenggelamkan oleh Petugas Penjaga Pantai AS pada 5 April.
Kapal sepanjang 170 kaki itu, yang sebelum bencana tsunami telah dijadwalkan akan dihancurkan oleh pemiliknya, dianggap berbahaya bagi kegiatan pelayaran setelah kapal itu terombang-ambing di Pasifik Utara selama 7.242 kilometer dari Hokkaido, menurut penjaga pantai itu.
Tindakan penyelamatan terhadap kapal itu dinilai terlalu mahal dan sulit, terlebih lagi sang pemilik tidak ingin menerima kapal itu kembali, kata penjaga pantai dan NOAA. Awak pemotong Tim Penjaga Pantai menenggelamkan kapal itu di Teluk Alaska.
No comments:
Post a Comment